Mengenali Korosi pada Logam – Faktor Penyebab, Jenis dan Cara Pencegahannya

Mengenali Korosi pada Logam – Faktor Penyebab, Jenis dan Cara Pencegahannya

Mengenali Korosi pada Logam – Faktor Penyebab, Jenis dan Cara Pencegahannya. Logam merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari dan sangat mudah kita temui atau bahkan sangat sering kita gunakan. Mulai dari penggunaan skala kecil hingga skala industri yang besar tidak terlepas dari penggunaan material logam.

Namun sayangnya material logam sangat rentan mengalami korosi atau secara sederhana reaksi yang terjadi antar logam dengan lingkungan di sekitar khsusunya oksigen dan air. Korosi tersebut dapat merusak penampilan logam bahkan hingga mengurangi kekuatan atau kemampuan fisik pada logam. Hal tersebut tentunya sangat merugikan dan dapat menyebabkan banyak potensi kerugian baik secara penampilan logam, karakteristik logam atau bahkan jika dalam skala yang besar dapat menimbulkan kerugian materil yang besar.

Korosi adalah proses degradasi logam yang disebabkan oleh reaksi kimia antara logam dengan lingkungan di sekitarnya (Unsplash)
Korosi adalah proses degradasi logam yang disebabkan oleh reaksi kimia antara logam dengan lingkungan di sekitarnya (Unsplash)

Apa itu Korosi?

Secara umum, korosi adalah rusaknya benda-benda logam yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan (ruangguru.com). Korosi adalah proses degradasi logam yang disebabkan oleh reaksi kimia antara logam dengan lingkungan di sekitarnya. Korosi dapat merusak logam secara bertahap, mengurangi kekuatan dan kegunaannya. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kecepatan dan jenis korosi yang terjadi pada logam.

"Korosi adalah rusaknya benda-benda logam yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan."

7 Faktor Penyebab Korosi

Berikut ini adalah 7 faktor penyebab korosi dan jenis korosi yang umum terjadi pada logam.

  1. Kelembaban
    Kelembaban adalah faktor utama penyebab korosi. Ketika logam terpapar kelembaban, air bertindak sebagai elektrolit yang memfasilitasi reaksi korosi.

  2. Oksigen
    Oksigen dalam udara juga merupakan faktor penting dalam proses korosi. Reaksi antara logam dan oksigen membentuk oksida logam yang tidak larut, yang pada gilirannya menyebabkan kerusakan logam.

  3. pH (Tingkat Keasaman)
    Tingkat keasaman atau kebasaan lingkungan juga dapat mempengaruhi korosi. Korosi lebih cepat terjadi pada lingkungan asam (pH rendah) atau basa (pH tinggi).

  4. Garam
    Kehadiran garam, seperti natrium klorida (NaCl), dapat mempercepat korosi logam. Garam dapat meningkatkan kekonduksian air dan menyebabkan korosi elektrokimia yang lebih cepat.

  5. Temperatur
    Suhu yang tinggi dapat meningkatkan laju korosi pada logam. Peningkatan suhu mempercepat reaksi kimia antara logam dan lingkungan yang mengakibatkan korosi yang lebih cepat.

  6. Kontaminan
    Kontaminan seperti polutan atmosfer, zat kimia, atau gas dapat mempengaruhi korosi logam. Kontaminan ini dapat mempercepat reaksi korosi dan mengubah jenis korosi yang terjadi.

Jenis- Jenis Korosi yang Sering Ditemui

Korosi Seragam

Korosi seragam terjadi secara merata pada permukaan logam. Biasanya disebabkan oleh lingkungan yang homogen, seperti air atau udara lembap. Logam mengalami penipisan dan kehilangan ketebalan secara merata.

Korosi Berpori

Korosi berpori terjadi ketika logam mengalami korosi dalam bentuk pori-pori kecil atau lubang-lubang pada permukaannya. Hal ini dapat terjadi karena adanya gas atau zat kimia yang merusak logam secara lokal.

Korosi Galvanik

Korosi galvanik terjadi ketika dua logam dengan potensial elektrokimia yang berbeda terhubung dalam lingkungan yang mengandung elektrolit. Logam dengan potensial yang lebih rendah akan mengalami korosi lebih cepat.

Korosi Pitting

Korosi pitting terjadi ketika terbentuk lubang-lubang kecil dan dalam pada permukaan logam. Lubang-lubang ini biasanya lebih dalam dan lebih kecil dari korosi seragam. Korosi pitting dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan meskipun luasnya hanya sedikit.

Korosi Tekanan

Korosi tekanan terjadi pada logam yang terkena lingkungan dengan tekanan yang tinggi, seperti pipa yang terkubur di bawah tanah. Tekanan lingkungan dapat menyebabkan retakan dan korosi pada logam.

Korosi Intergranular

Korosi intergranular terjadi di sepanjang batas butir logam. Biasanya disebabkan oleh sensitivitas logam terhadap elemen tertentu dalam lingkungan.

Korosi Stres

Korosi stres terjadi ketika logam berada di bawah tegangan mekanik, seperti tegangan tarik atau tekanan. Korosi ini dapat menyebabkan retakan dan kegagalan struktural pada logam.

Melapisi permukaan logam dengan lapisan pelindung (Gambar-superiorsteelfab.com)
Melapisi permukaan logam dengan lapisan pelindung (Gambar-superiorsteelfab.com)

Langkah-langkah Pencegahan Korosi pada Logam

Untuk mencegah korosi pada logam, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Pelapisan Protektif
    Melapisi permukaan logam dengan lapisan pelindung seperti cat, krom, seng, atau nikel dapat mencegah logam terpapar langsung dengan lingkungan yang dapat menyebabkan korosi.

  2. Pemilihan Bahan yang Tepat
    Memilih logam atau paduan yang memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi dalam lingkungan yang akan digunakan. Misalnya, menggunakan stainless steel atau paduan aluminium untuk situasi yang memerlukan ketahanan terhadap korosi.

  3. Penerapan Metode Elektrokimia
    Menggunakan metode elektrokimia seperti pelapisan katodik atau anodisasi untuk melindungi logam. Misalnya, anodisasi aluminium membentuk lapisan oksida yang melindungi logam dari korosi.

  4. Penghindaran Kontak Langsung dengan Air atau Kelembaban
    Mencegah logam terpapar air atau kelembaban yang dapat mempercepat korosi. Menggunakan lapisan pelindung atau mengeringkan logam setelah terpapar air dapat membantu mencegah korosi.

  5. Penggunaan Pelindung Kimia
    Menggunakan inhibitor korosi seperti zat kimia antioksidan atau penutup permukaan yang membentuk lapisan pelindung pada logam.

  6. Perawatan dan Pemeliharaan Rutin
    Melakukan pembersihan, perawatan, dan pemeliharaan rutin pada logam untuk menghilangkan kotoran atau zat korosif yang dapat menyebabkan korosi.

  7. Pengelolaan Lingkungan
    Mengendalikan faktor lingkungan yang mempengaruhi korosi, seperti mengurangi kelembaban, menjaga pH lingkungan yang stabil, atau menghindari paparan logam dengan bahan kimia korosif.

  8. Penggunaan Proteksi Katodik
    Menggunakan metode proteksi katodik seperti galvanisasi atau penggunaan katoda korban untuk melindungi logam dari korosi.

  9. Penggunaan Pelapis Korosi
    Menggunakan pelapis korosi seperti cat korosi atau pelapis epoksi yang dapat melindungi logam dari paparan lingkungan yang korosif.

  10. Perencanaan Desain yang Tepat
    Memperhatikan desain konstruksi untuk meminimalkan retakan, sudut tumpul, atau penumpukan air yang dapat mempercepat korosi.

Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan ini, korosi pada logam dapat dikendalikan dan umur pakai logam dapat diperpanjang.

Penting juga untuk mempertimbangkan lingkungan dan kebutuhan spesifik saat memilih metode perlindungan yang tepat untuk menghindari korosi pada logam.

Pemahaman mengenai faktor penyebab korosi dan jenis korosi pada logam sangat penting dalam melindungi logam dari kerusakan yang disebabkan oleh korosi. Dengan pemilihan bahan yang tepat, pelapisan protektif, dan pengelolaan lingkungan yang baik, korosi pada logam dapat dikendalikan dan diperpanjang umur pakainya.

Facebook
Twitter
WhatsApp

Popular Post

Popular Product

PROMO PRODUCT