Memahami Arti Penamaan pada Insert Bubut Standart ISO

Penamaan pada Insert Bubut Standar ISO

Memahami Arti Penamaan pada Insert Bubut Standar ISO – Kode ISO yang tercetak pada setiap insert bubut sebenarnya membawa banyak informasi penting. Kode ISO tersebut adalah standar penamaan yang sama dan dipakai oleh seluruh brand cutting tools. Dari melihat kode tersebut, Anda dapat memahami berbagai hal, mulai dari bentuk dan sudut, toleransi ukuran hingga panjang sisi potong dan jenis chip breaker yang digunakan.

1. Bentuk Insert / Insert Shape

insert shape
Insert ISO Shape

Kode Pertama adalah Bentuk Insert / Insert Shape. Pemilihan bentuk insert yang tepat sangatlah penting. Bentuk dari insert dapat mempengaruhi getaran selama proses pengerjaan, kemampuan untuk megerjakan bentuk dan kontur yang kompleks, kekuatan dari insert, serta kemampuannya untuk melakukan potongan yang lebih besar dan lebih berat.

2. Clearence Angle

clearence angle
Clearence Angle

Kode Kedua adalah Clearance Angle/Relief angle. Sudut ini merupakan sudut sisi samping insert dengan permukaan insert. Memiliki Relief Angle yang lebih besar, feed rate yang bisa digunakan juga bisa lebih tinggi.

3. Tolerasi Insert

tolerance

Toleransi dari sebuah insert pengerjaan ditentukan oleh bagian ketiga dari kode ISO. Dimensi toleransi ditunjukkan oleh huruf A sampai dengan U. Dimensi A berkaitan dengan lingkaran terpasang / inscribed circle (IC), dimensi B berkaitan dengan tinggi insert (untuk bentuk segi lima, segitiga, dan trigon. Untuk poligon lainnya, dimensi B berkaitan dengan jarak yang diukur sepanjang garis tengah sudut tepi) dan dimensi T berkaitan dengan ketebalan insert.

Berikut adalah opsi untuk toleransi dan bagaimana ini berkorelasi dengan kode ISO.

tolerance insert

4. Jenis Penampang (Cross Section)

cross section

Toleransi dari sebuah insert pengerjaan ditentukan oleh bagian ketiga dari kode ISO. Dimensi toleransi ditunjukkan oleh huruf A sampai dengan U. Dimensi A berkaitan dengan lingkaran terpasang / inscribed circle (IC), dimensi B berkaitan dengan tinggi insert (untuk bentuk segi lima, segitiga, dan trigon. Untuk poligon lainnya, dimensi B berkaitan dengan jarak yang diukur sepanjang garis tengah sudut tepi) dan dimensi T berkaitan dengan ketebalan insert.

Berikut adalah opsi untuk jenis penampang dan korelasinya dengan kode ISO.

Insert Hole

5. Panjang Sisi Potong

cutting length

Panjang sisi potong dari sebuah insert ditentukan oleh bagian kelima dari kode ISO. Berikut ini adalah 2 angka yang umumnya menunjukkan lebar atau panjang, Panjang dan lebar ini hanya berlaku untuk bentuk insert tanpa IC (inscribed circle), seperti persegi panjang dan parallelogram. Untuk bentuk insert seperti bulat, persegi, segitiga, & trigon, ini akan menunjukkan diameter lingkaran terpasang/inscribed circle (IC).

Berikut adalah opsi untuk panjang sisi potong / diameter IC dan bagaimana ini berkorelasi dengan kode ISO.

Insert length

6. Thickness / Ketebalan

thickness

Ketebalan dari sebuah insert bubut ditentukan oleh bagian keenam dari kode ISO.

Ketebalan insert diukur dari bagian bawah insert hingga ke atas tepi pemotongan. Ditunjukkan dengan 2 digit angka kecuali jika insert memiliki fitur T dan kemudian menggunakan angka satu digit, misalnya T3.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa terdapat lebih dari satu kenaikan dalam setiap mm, contohnya 03 adalah 3.18mm sedangkan T3 memiliki ketebalan maksimal 3.97mm.

Berikut adalah opsi untuk ketebalan insert berkorelasi dengan kode ISO.

thickness insert

7. Insert Corner Radius

corner radius

Insert Corner Radius/Radius ujung dari sebuah insert bubut ditentukan oleh bagian ketujuh dari kode ISO. Radius dari sebuah insert dapat mempengaruhi kinerja pemotongan. radius yang lebih besar dapat digunakan degan feed rate yang lebih tinggi, kedalaman potongan yang lebih besar, serta dapat menangani tekanan yang lebih besar, membuatnya lebih baik untuk penngerjan logam yang lebih berat. Sedangkan insert pengerjaan dengan radius yang lebih kecil digunakan untuk depth of cut yang lebih kecil, lebih baik untuk proses finishing karena lebih tajam dan memiliki kontak permukaan yang lebih sedikit.

Berikut adalah opsi untuk jari-jari hidung insert pengerjaan dan bagaimana ini berkorelasi dengan kode ISO.

Insert Corner Radius Table

8. Chip Breaker

chip breaker
YG1 Insert Chip Breaker
YG1 Insert Chip Breaker

Fungsi dari Chip Breaker adalah untuk meningkatkan kontrol chip dan mengurangi tahanan saat proses pemotongan. Keseimbangan baik antara kedua hal tersebut akan mengurangi beban dan meningkatkan kinerja pemotongan. Chip beaker ini biasanya berbeda-beda tergantung pengembangan setiap merk cutting tools

PT Indotech Trimitra Abadi Distributor Insert Bubut di Indonesia

PT Indotech Trimitra Abadi sebagai perusahan yang bergerak di bidang perdagangan barang barang kebutuhan Industri merupakan salah satu pemegang lisensi distributor resmi cutting tool (insert bubut, milling, end will, twistdrill, etc.) di indonesia denga brand OSG, Mitsubishi, YG-1, WIDIA. Hubungi Kami untuk mendapatkan informasi dan support produk sesuai dengan apa yang anda butuhkan. Cek e-katalog Produk kami

Facebook
Twitter
WhatsApp

Popular Post

Popular Product

PROMO PRODUCT